Jasad Santri Ponpes Ambruk Ditemukan, Korban Tewas Menjadi 8 Orang

Sebuah tragedi besar melanda Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ketika sebuah gedung tiga lantai yang digunakan sebagai tempat ibadah dan belajar ambruk pada Senin sore, 29 September. Kejadian ini mengakibatkan banyak santri terjebak dalam reruntuhan bangunan yang masih dalam proses pembangunan tersebut.

Tim SAR gabungan telah aktif melakukan evakuasi dan pencarian korban. Hingga saat ini, sudah ditemukan sejumlah jasad korban yang menjadi bukti betapa seriusnya insiden ini.

“Kami berhasil melakukan evakuasi tiga korban dengan kondisi meninggal dunia di sektor A2,” kata Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit. Proses pencarian korban sangat penting dilakukan sebelum kemungkinan adanya kejatuhan lagi terjadi dalam reruntuhan yang rapuh tersebut.

Proses Evakuasi dan Penemuan Korban

Setelah gedung ambruk, tim evakuasi bekerja keras untuk mencari para santri yang terjebak. Nanang mengatakan, korban pertama dievakuasi pukul 07.30 WIB dari lokasi yang tertimbun material bangunan.

Kemudian, tim menemukan korban kedua memberikan harapan bagi keluarga yang menunggu di luar. “Korban kedua ditemukan pada pukul 07.36 WIB, berada di dekat area wudu yang tertutup reruntuhan,” ungkap Nanang.

Sementara itu, korban ketiga ditemukan lebih kemudian, tepatnya pada pukul 10.17 WIB, masih di sektor A2, dalam kondisi yang tragis. Mereka semua diangkut ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk identifikasi lebih lanjut.

Metodologi Pencarian Korban

Proses pencarian korban menggabungkan berbagai metode untuk memastikan keselamatan tim evakuasi. Penggunaan alat berat dilakukan di sisi utara reruntuhan untuk membongkar bagian-bagian yang bisa diakses.

Dengan ekskavator, material bangunan yang runtuh dibongkar secara hati-hati untuk menemukan lebih banyak korban. Di sisi lainnya, pencarian tanpa alat berat juga dilakukan untuk mempercepat proses evakuasi.

Penggunaan alat ekstrikasi merupakan alternatif saat lokasi tertentu tidak memungkinkan untuk menggunakan peralatan berat. Hal ini dilakukan demi mengurangi risiko bagi anggota tim SAR dan korban yang terjebak.

Dampak Tragedi dan Tanggapan Masyarakat

Tragedi ini telah meningkatkan kesadaran akan keselamatan bangunan yang tidak memenuhi standar. Seorang saksi yang berada di lokasi saat kejadian, menceritakan betapa cepatnya gedung tersebut runtuh. Banyak santri yang sedang beribadah dan tidak sempat menyelamatkan diri.

Sekitar 111 orang telah dievakuasi dari lokasi kejadian hingga Jumat siang, dengan delapan di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Hal ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang kehilangan santri mereka.

Jumlah korban yang selamat dipastikan juga mengalami luka-luka, dan para tenaga medis siap membantu dalam proses pemulihan. Masyarakat setempat berdoa agar semua korban yang terjebak dapat ditemukan secepatnya.

Related posts